2 Tokoh dan Perwatakan. Ada beberapa tokoh utama dalam legenda ini, seperti Tuan Tapa, Putri Naga, dan sepasang naga. Tuan Tapa memiliki watak yang baik hati, suka menolong, TapakTuan Tapa, Destinasi Wisata Sejarah Favorit di Aceh Selatan. Home / Uncategorized / Tapak Tuan Tapa, Destinasi Wisata Sejarah Favorit di Di Pihak Manakah Indonesia Jika Terjadi Perang Dunia ke III.? Presiden Rusia dan Ukraina Mulai Berebut Ibu Kota Kiev. Presiden Rusia Vladimir Putin Siagakan Pasukan Anti Nuklir di Rusia; Internet TOPIHUKUM Pengetahuan Hukum Perdana, Perdata, Tata Negara, Tata Usaha, Acara Perdana, Acara Perdata di Indonesia dengan dihadiri saksi-saksi yang namanya akan di sebutkan dalam akhir akata ini.----- 1. Tuan SIGIT WIBOWO, Sarjana Ekonomi, Magister Majement, lahir di Bantul pada tanggal 25-07-1966 (Dua puluh Lima Juli tahun Seribu Sembilan SekarangNaga Betina pula menyerang Tuan Tapa, tapi serangan itu dapat dipatahkan oleh Tuan Tapa, meskipun tongkat dan topi Tuan Tapa sempat tercampak ke laut, dan hingga sekarang tongkat dan topi itu masih ada dan telah menjadi batu yang terdapat di kawasan pantai Tapaktuan. Sementara Naga Betina yang hendak melarikan Putri Bungsu gagal. Tapaktuansangat terkenal dengan sebuahLegenda Tuan Tapa dan Putri Naga. Cerita tersebut sangat hidup didalam masyarakat disana. Cerita ini sangat mudah untuk dapat kita dengar dari A sampai Z. Adapun Legenda tersebut dibarengi dengan ornamen ornamen 1rKHGC. Skip to content Paket WisataRental MobilSewa Bus PariwisataSewa MotorKontakTravel Blog Tapak Tuan Tapa Aceh Selatan ternyata juga mempunyai ikon unik seperti Batu Malin Kundang, yang bernama Tapak Tuan Tapa. Situs satu ini berada di tepi pantai dan menjadi daya tarik bagi banyak orang. Keunikan serta cerita legenda yang melatar belakangi keberadaan situs ini pun menarik untuk Anda pelajari. Selain itu ada banyak pula aktivitas seru yang bisa Anda lakukan saat berkunjung. Jika Anda penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang situs satu ini, berikut ulasan lengkapnya dari Salsa Wisata Sejarah Tapak Tuan Tapa Tapak Tuan Tapa merupakan sebuah situs jejak kaki raksasa yang ada di pesisir Tapaktuan Aceh Selatan. Keberadaan dan asal usul jejak kaki ini masih menjadi misteri namun ada cerita legenda yang beredar tentangnya. Konon cerita tersebut berkaitan dengan Tuan Tapa dan juga Putri Naga. Kisahnya berawal dari pasangan naga yang menemukan seorang bayi terombang-ambing di laut. Bayi itu pun tumbuh besar dan menjadi sosok Putri Naga yang cantik. Kabar tentang Putri cantik ini pun terdengar ke Kerajaan Asralanoka yang Raja dan Permaisurinya kehilangan anak. Untuk memastikan apakah itu anak mereka, rombongan dari kerjaan ini pun berangkat bertemu kedua naga. Ternyata benar kalau anak itu anak mereka, namun karena terlanjur sayang, kedua naga tersebut tidak memberikannya. Mereka pun akhirnya menunggu kesempatan untuk membawa kabur Putri Naga. Di saat kedua naga sedang pergi untuk waktu lama, kesempatan langsung mereka manfaatkan. Saat naga kembali dan mendapati Putri Naga tidak ada, mereka bergegas pergi mencari. Lalu mereka yang melihat Putri Naga berlayar di tengah laut, langsung marah dan mengobrak abrik kapal. Suara ribut awak kapal yang takut ini pun akhirnya terdengar dan mengusik semedi Tuan Tapa. Melihat hal tersebut beliau yang sakti dan berbadan besar langsung meloncat menghentikan pertarungan. Ancang-ancang yang beliau ambil untuk melompat ke laut meninggalkan jejak kaki besar. Jejak kaki inilah yang kemudian menjadi situs atau bekas yang terlihat hingga sekarang. Daya Tarik Tapak Tuan Tapa Selain asal usulnya yang menarik, masih banyak daya tarik yang bisa Anda dapatkan saat mengunjungi tempat wisata di Aceh satu ini. Berikut ini beberapa hal diantaranya Berfoto di Telapak Raksasa Daya tarik utama tempat wisata viral di Aceh ini tentu saja telapak kaki raksasanya. Ukuran telapak kaki yang konon bekas Tuan Tapa ini kira-kira sekitar 6 meter untuk panjangnya dan lebar mencapai meter. Bentuk kakinya pun terlihat jelas karena telah beberapa kali terjadi pemugaran. Meski tidak terasa alami seperti awal kemunculannya, bentuk telapak di batu karang ini tetap sama. Pengunjung yang datang bisa berfoto dari berbagai sisi salah satunya di area batu karang dekat tapak tersebut. Namun Anda harus berhati-hati sebab bisa saja ombak pasang menerjang atau kaki terluka terkena karang. Tempat lain yang bisa Anda pilih adalah anjungan atau warung yang berada di salah satu sisi karang. Berfoto di sini bisa jadi kenang-kenangan dan cerita yang menarik selama liburan. Mengunjungi Situs Lain Seperti halnya sejumlah wisata religi Indonesia terkenal, belum lengkap jika Anda hanya mengunjungi satu situs saja. Napak tilas sejarah Tuan Tapa juga bisa Anda lihat di beberapa situs lain seperti karang kopiah. Konon katanya karang tersebut merupakan kopiah dari Tuan Tapa yang sudah membatu dan lokasinya tidak jauh dari tapak. Lalu ada pula batu tongkat yang digunakan Tuan Tapa untuk mengalahkan Naga. Namun batu ini berada di tengah laut dan tidak bisa terlihat dari tepian. Anda juga bisa berziarah ke Makam Tuan Tapa yang berukuran besar dan tidak jauh dari lokasi. Napak tilas cerita asal usul Kota Naga ini pun bisa jadi pengalaman unik Anda selama liburan. Sebab cerita legenda yang ada saling berkaitan dan memiliki situs sejarahnya masing-masing. Bersantai Menikmati Sunset Selain asyik untuk berfoto, lokasi batu karang yang berada di balik bukit juga tempat yang asyik untuk menikmati sunset. Suasana dan keindahannya tidak kalah dari Pantai Air Manis, tempat situs Malin Kundang berada. Sambil duduk santai di kursi atau berteduh di bawah rindangnya pohon, Anda bisa mendengar suara deburan ombak menghantam karang. Panorama matahari terbenam di cakrawalanya pun tampak menawan. Air laut yang tenang terlihat seperti cermin yang memantulkan cahaya keemasan matahari. Suasana romantis ini sangat sayang jika Anda lewatkan begitu saja. Kulineran Puas melihat-lihat, berfoto, dan sedikit bermain air, Anda bisa beristirahat di sejumlah gazebo yang tersedia. Gazebo ini juga menjadi tempat favorit untuk menyantap berbagai makanan ringan atau makanan khas Aceh yang tersedia. Anda bisa bebas memilih menu yang Anda inginkan dari warung-warung di sekitar area parkir. Apalagi harganya murah dan terjangkau jadi perut bisa kenyang dan Anda tetap senang. Fasilitas di Kawasan Wisata Tapak Tuan Tapa Tergolong sebagai ikon dari Kota Naga ini, fasilitas yang tersedia tentu sangat lengkap. Area parkirnya sangat luas sehingga mampu menampung banyak rombongan sekaligus. Selain itu, fasilitas wajib seperti mushola dan toilet pun tersedia, lengkap dengan warung dan gazebo untuk bersantai. Jalan menuju situs ini juga sudah menggunakan cor serta pembatas sebagai pengaman. Dengan begitu, perjalanan dan kunjungan wisata Anda ke tempat ini akan semakin nyaman. Seperti halnya saat memanfaatkan setiap layanan wisata dari Salsa Wisata. Harga Tiket Masuk Tapak Tuan Tapa Seperti kebanyakan tempat wisata hits di Aceh, tiket masuk tempat ini tidak mahal sama sekali. Biaya masuk serta fasilitas yang ada masih sangat terjangkau, berikut rinciannya Retribusi Tarif Tiket masuk Parkir kendaraan Motor Mobil Harga yang tercantum di dalam tabel sewaktu-waktu dapat berubah tergantung kebijakan pengelola. Namun daftar ini bisa Anda jadikan perkiraan sebelum berkunjung. Nikmati juga liburan yang murah dan mudah bersama layanan dari Biro Perjalanan. Sebab dengan layanan tersebut segala kebutuhan mulai dari berangkat hingga pulang membawa oleh-oleh khas Aceh yang Anda mau sudah tersedia. Rute Menuju Lokasi Tapak Tuan Tapa Lokasi Tapak Tuan Tapa terletak di Jl. Merdeka, Pasar, Tapak Tuan, Aceh Selatan. Dari tempat parkiran, Anda masih harus melewati bukit dan jalan setapak menuju lokasi tapak. Untuk rutenya, bisa Anda pilih sesuai kemudahan dengan menggunakan bantuan Google Maps. Sebab jaraknya cukup jauh dari Banda Aceh, kecuali jika Anda turun dan berangkat dari Bandara Teuku Cut Ali, Aceh Selatan. Waktu tempuh dari bandara tersebut sekitar 36 menit berkendara. Namun jika Anda ingin tetap santai sambil mengunjungi destinasi wisata menarik di Aceh lainnya, layanan sewa mobil murah bisa jadi pilihan. Ada banyak tempat rental mobil Innova Reborn di Aceh terbaik yang bisa Anda gunakan seperti misalnya Salsa Wisata. Armada yang lengkap serta layanan penuh plus sopir siap mengantar kemanapun tujuan Anda. Jam Operasional Tapak Tuan Tapa Objek wisata ini bisa Anda kunjungi pada jam operasionalnya pukul WIB hingga WIB setiap hari. Namun biasanya waktu terbaik berkunjung sekitar pukul WIB sebelum matahari terbenam. Usahakan pula untuk datang saat musim kemarau atau cuaca sedang cerah. Dengan begitu, momen sunset yang indah dan kondisi laut yang tenang bisa Anda dapatkan. Berkat segala daya tarik dan keindahannya tersebut, Tapak Tuan Tapa ini cocok sekali menjadi destinasi liburan Anda. Kunjungi juga berbagai destinasi menarik lain di Aceh dan seluruh Indonesia bersama layanan paket tour Gathering dari Salsa Wisata. Selama liburan. Related PostsBagikan Artikel Ini Ke Page load link Tapaktuan - Alam terkadang menyimpan misteri, seperti di Tapaktuan, Aceh Selatan. Di sebuah batu karang yang menghadap lautan lepas, ada sebuah bentuk tapak kaki raksasa. Inilah asal muasal nama lokal menyebutkan itulah tapak kaki Tuan Tapa, tokoh dalam cerita legenda Aceh Selatan. Keberadaan tapak yang terletak di kaki Gunung Lampu, Tapaktuan, ini menjadi daya tarik wisatawan. Untuk berkunjung ke sana memang tidak mudah. Pengunjung harus melewati batu karang beragam takut kesasar. Di sana, sudah ada petunjuk berupa garis putih yang dicat di setiap batu. Tinggal mengikuti arah tersebut, tapak raksasa berukuran 6x2,5 meter siap mengejutkan mata. Cerita legenda tapak kaki Tuan Tapa menjadi asal muasal nama ibukota Kabupaten Aceh Selatan, yaitu Tapaktuan. Kota ini terletak sekitar 440 kilometer dari ibukota provinsi Aceh. Legenda Tapak Tuan menjadi cerita rakyat turun temurun dan dipercaya masyarakat di sana. Sayang, proses renovasi yang mungkin tujuannya untuk melestarikan, justru membuatnya tidak alami lagi. Meski kini tapak tidak lagi alami, tapi lokasi tersebut masih memikat hati pengunjung."Menurut cerita di sini dulu memang ada jejak tapak ini. Biar agar tidak hilang, makanya sekarang sudah dibuat begini," kata seorang pemandu, Khairil, kepada detikTravel, Sabtu 24/10/2015.Tapak ini terkait legenda asal muasal daerah Tapaktuan Agus/detikTravelPengelola objek wisata Tapak Tuan Tapa, Chaidir Karim, mengisahkan, dulu di sana hidup seorang pertapa sakti bertubuh raksasa yang sangat taat kepada Allah. Syech Tuan Tapa, namanya. Suatu hari, ada dua naga dari negeri China menemukan seorang bayi terapung di tengah laut. Mereka kemudian menyelamatkan bayi itu dan merawatnya hingga tumbuh tahun kemudian, kedua orangtua bayi yang menjadi raja dan permaisuri di Kerajaan Asralanoka mengetahui keberadaan putri mereka. Raja meminta kembali buah hatinya pada kedua naga. Permintaan itu ditolak. Tanpa pikir panjang, raja membawa lari putrinya naik ke dalam kapal. "Kedua naga marah dan mengejar raja hingga terjadi pertempuran di tengah laut. Hal itu menyebabkan persemedian Tuan Tapa terusik," kata Tapa lalu keluar dari gunung tempat ia bertapa dan melangkah ke sebuah gunung. Saat berdiri di puncak gunung, Tuan Tapa hendak melontarkan tubuh ke arena pertempuran. "Jejak kaki saat dia berdiri itulah yang membekas di sini," Tapa berhasil membunuh kedua naga dengan menggunakan tongkat. Saat itu, niat Tuan Tapa untuk menyelamatkan bayi yang telah menjadi seorang putri. Ternyata, maksud baik Tuan Tapa membuat kedua naga marah besar sehingga terjadi cerita, pertarungan itu dimenangkan oleh Tuan Tapa. Sang putri pun kembali ke pelukan raja dan permaisuri. Tapi keduanya tidak kembali lagi ke kerajaan dan memilih menetap di kaki ini panjangnya 6 meter Agus/detikTravel"Keberadaan mereka di tanah Aceh diyakini sebagai cikal bakal masyarakat Tapaktuan," lama berselang setelah kejadian itu, Syech Tuan Tapa menghilang di sebuah lokasi. Oleh masyarakat Tapaktuan, lokasi tersebut diyakini sebagai makam Tuan Tapa. Letaknya di depan Masjid Tuo di Kelurahan Padang, Kecamatan Tapaktuan. Hingga kini, makam tersebut masih ramai tapak raksasa, tak jauh dari sana juga terdapat batu di tengah laut yang diyakini sebagai kopiah Tuan Tapa yang kini sudah menjadi batu. Kopiah itu terlepas saat pertarungan terjadi. Tongkat yang sudah menjadi batu pun ada di lima kilometer dari lokasi tapak, ada karang berbentuk hati di Desa Batu Itam dan sisik naga di Desa Batu Merah. Menurut cerita, bekas potongan tubuh naga jantan yang kalah bertarung. Ada juga karang berbentuk layar kapal di Pantai Batu Berlayar, Desa Damar Tutong, Kecamatan Samadua, Aceh Selatan, yang terletak sekitar 20 kilometer dari tapak kaki raksasa. Konon karang itu sisa kapal raja dan permaisuri Kerajaan Asralanoka yang hancur ketika pertempuran."Sekarang banyak wisatawan yang berkunjung ke sini," kata dengan tapak raksasa? Yuk kunjungi kabupaten berjuluk Kota Naga ini! fay/fay

tongkat dan topi tuan tapa